Rabu, 05 Oktober 2011

kumpulan resensi buku islami


Judul : Paradigma Tafsir Feminis : Membaca Al-Qur’an Dengan Optik Perempuan (Studi Pemikiran Riffat Hasan tentang Isu Gender dalam Islam)

Penulis : Dr. H. Abdul Mustaqim, M.A

Penerbit : Logung Pustaka

Tempat Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2008

Dalam kajian pemikiran islam kontemporer, diskursus tentang isu-isu gender, merupakan diskursus yang relatif baru. Di dunia islam, muncul para tokoh feminis yang dipandang aktif sebagai penggerak gerakan feminisme islam, semisal Riffat Hasan, Fatima Mernissi, Amina Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, Muhammad Syahrur.

Buku ini termasuk dalam kajian Agama Islam dengan pendekatan yang bersifat Normatif-Perenialis, Filsafat, dan Historis. Buku ini adalah bentuk dari studi analisis kritis terhadap pemikiran Riffat Hasan mengenai isu-isu gender yang dilakukan oleh penulis dengan merekonstruksi metodologi penafsiran terlebih dahulu. Riffat Hasan menggunkan metodologi melalui dua level pendekatan, yaitu: pertama, pendekatan normatif-idealis dengan melihat deskripsi normatif al-Qur’an tentang perempuan. Kedua, pendekatan historis-empiris, dengan melihat kondisi empiris perlakuan terhadap perempuan yang dipraktikkan dalam masyarakat. Dengan demikian akan tampak bagaimana kondisi antara yang idealis-normatif dengan yang realistis-empiris. Dalam rangka mengkaji dan mengkritisi pemikiran Riffat Hasan juga digunakan aspek sosial-historis serta kebudayaan masyarakat yang berkemungkinan besar mempengaruhi mindset Riffat Hasan.

Pokok-pokok pikiran Riffat Hasan diantaranya mengenai masalah konsep penciptaan perempuan, kesetaraan dan kedudukan perempuan, konsep poligami dan jilbab. Secara garis besar menurut Riffat Hasan, kondisi masyarakat islam pada umumnya belum sepenuhnya mencerminkan gambaran ideal sebagaimana yang dicita-citakan al-Qur’an, bahkan kesenjangan itu terlalu lebar. Untuk itu Riffat Hasan mencoba melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits dengan menggunkan metode historis-kritis-kontekstual untuk menemukan kemungkinan makna baru yang lebih filosofis, berwawasan kesetaraan, kebebasan dan keadilan.

Judul : Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? : Kajian Atas Konsep Ajaran Dan Pemikiran

Penulis : M. Quraish Shihab

Penerbit : Lentera Hati

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2007

Buku ini menggunakan kajian normatif-perenialis, historis dan pola berfikir filosofis, karena buku ini adalah kajian mendalam tentang dua mazhab dalam islam yakni mazhab Suni (Sunnah wal Jama’ah) dan Syi’ah. Buku ini menjelaskan tentang sekelumit dari sejarah dan asal-usul syi’ah, pokok-pokok ajarannya, dan perbedaan yang paling pokok antara Sunnah dan Syiah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah

Landasan keagamaan tentu tetap bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, hanya saja interpretasi yang beraneka ragam dari sumber tersebut menimbulkan begitu banyak mazhab dalam dunia islam. Meski demikian seperti yang disabdakan Rasulullah saw bahwa perbedaan adalah rahmat. Jadi perbedaan adalah suatu keniscayaan, sedang persatuan adalah keharusan yang harus diwujudkan. Buku ini mengupas tentang problem-problem umat beragama (islam) yang kerap kali saling memusuhi bahkan sampai membenci dan menghujat sesama islam. Uraian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis (M. Quraish Shihab) memberikan kejelasan mengenai mazhab Syiah, yang konon kata sebagian muslim lain dicap sebagai aliran sesat. Landasan-landasan normatif sebenarnya tetap dipegang teguh oleh mazhab tersebut, hanya saja dalam perinciannya terhadap Rukun Iman dan Islam memang memiliki perbedaan. Meskipun demikian hal tersebut tidak salah dan tidak keluar dari tujuan esensi keislaman. Karena jika dicermati lebih lanjut, hal tersebut sama saja dengan apa yang diyakini oleh Sunnah wal Jama’ah. Dengan jalan demikian, kita dapat menemukan titik temu yang sekaligus paling tidak telah berhasil menghindari kafir-mengakfirkan, bahkan mungkin bunuh-membunuh yang selama ini terdengar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya penulis ingin memberikan gambaran utuh mengenai kedua mazhab tersebut dengan menawarkan alternatif-alternatif yang mewujudkan kearah persatuan umat muslim, karena sesugguhnya semua umat islam bernaung di bawah panji tauhid yang merupakan puncak ajaran islam.

Judul : Wacana Baru Pendidikan: Meretas Filsafat Pendidikan Islam

Penulis : DRS. Ismail Thoib, M.Pd

Penerbit : Alam Tara Institute

Tempat Terbit : Ampenan-Mataram (NTB)

Tahun : 2009

Buku ini berbicara mengenai seputar pendidikan. Secara keseluruhan isi atau pembahasan dalam buku ini menggunakan pendekatan filosofis dan normatif-perenialis. Pendidikan islam yang menjadi objek kajian (dalam Filsafat Pendidikan Islam) pada hakekatnya adalah pendidikan yang dibangun (konsep-konsep teoritik) dan dilaksanakan (praktek-implikasi) berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Jadi konsep-konsep teoritik pendidikan islam adalah konsep-konsep yang digali dari sumber-sumber islam. Sumber utama konsep teoritik pendidikan islam adalah dari wahyu Allah swt yang tertuang dalam kitab suci al-Qur’an dan juga al-Hadits, terutama ayat dan hadits-hadits tarbiyah. Sumber berikutnya adalah hasil pemikiran dan hasil renungan para pemikir di bidang pendidikan.

Filsafat pendidikan islam adalah suatu telaah atau kegiatan berfikir secara filosofis tentang hakekat pendidikan islam. Atau dengan kata lain mengkaji hakekat pendidikan islam dengan menggunkan kaca mata filsafat atau metode berfikir filosofis. Karena pendidikan adalah sesuatu yang kompleks dalam arti banyak elemen yang terlibat di dalamnya, sehingga kegiatan pendidikan tidak bisa tidak akan melibatkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat filosofis. Jadi juga membutuhkan jawaban yang filosofis. Jadi menurut penulis buku tersebut, jika hendak menerapkan pendidikan yang benar maka seyogyanya pendidikan tersebut didasarkan atas pemahaman yang benar tentang manusia. oleh karena itu untuk memulai tulisannya, terlebih dahulu di bab pertama bagian buku ini, dijelaskan tentang hakekat manusia sebagai subjek dan objek pendidikan. Dan di bab kedua juga dijelaskan mengenai konsep tentang manusia dan implikasinya terhadap pendidikan, baru kemudian disusul dengan pembahsan-pembahasan inti mengenai filsafat pendidikan islam dan tentang problem pendidikan beserta problemsolvingnya.

Judul : Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia

Penulis : Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag

Penerbit : Kencana

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Buku dengan judul Sejarah Pendidikan Islam ini adalah kajian penelusuran Historis dinamika pendidikan islam, yang menghadirkan potret perjalanan serta tahapan perkembangan pendidikan dalam berbagai era kesejarahan. Dimulai dari zaman Rasulullah saw, Khulafa ar-Rasyidin, masa dinasti (Muawiyyah dan Abbasiyah), awal era modern hingga saat ini (Indonesia).

Buku tersebut adalah kumpulan makalah mahasiswa S.2 dan S.3 program Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang, yang disatukan, sehingga dalam tiap pembahasan memiliki gaya yang beraneka ragam. Pembahasan mengenai tahap-tahap perkembangan pendidikan islam juga semakin terkesan lebih kaya, karena selain membahas tentang masalah pendidikan, juga disajikan mengenai latar sosial budaya dan politik yang otomatis membentuk system pendidikan islam pada masing-masing era.

Kajian dengan pendekatan filosofis juga terdapat dalam buku ini terutama dalam bab 17 dan bab 18, dimana berbicara tentang pemikiran tokoh ternama di dunia pendidikan, yaitu usaha Pembaruan pendidikan islam di Mesir yang dipelopori oleh Muhammad Abduh dan Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang dicanangkan oleh Ismail Raji al-Fruqi.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates